A. PENYAKIT
JANTUNG
Kehamilan dan penyakit jantung akan
saling mempengaruhi pada individu yang bersangkutan. Kehamilan akan memberatkan
penyakit jantung. Sebaliknya, penyakit jantung akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembanganjanin dalam kandungan, lain halnya pada kehamilan dengan
jantung yang normal. Tubuh dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan sistem
jantung dan pembuluh darah. Jika seorang wanita hamil mengidap penyakit jantung
akan terjadi perubahan-perubahan berikut:
1.
Meningkatnya
volume jantung, yang dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya
pada kehamilan 32 minggu, lain menetap. Kondisi ini bertujuan untuk mencukupi
kebutuhan tubuh ibu dan janin yang dikandungnya.
2.
Jantung
dan diafragma (sekat rongga dada) terdorong ke atas karena pembesaran rahim.
Dengan demikian. cukup jelas bahwa
kehamilan dapat memperberat penyakit jantung. Kemungkinan timbulnya payah
jantung (dekompensasi cordis) pun dapat terjadi. Keluhan-keluhan yang sering
muncul adalah:
·
Cepat
merasa lelah
·
Jantung
berdebar-debar
·
Sesak
napas, kadang-kadang disertai kebiruan di sekitar mulut (sionosis)
·
Bengkak
pada tungkai atau terasa berat pada kehamilan muda.
Klasifikasi penyakit jantung dalam
kehamilan :
Ø
Kelas
I
o
Tanpa
pembatasan kegiatan fisik
o
Tanpa
gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa
Ø
Kelas
II
o
Sedikit
pembatasan kegiatan fisik
o
Saat
istirahat tidak ada keluhan
o
Pada
kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung seperti: kelelahan,
jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas atau angina pectoris
Ø
Kelas
III
o
Banyak
pembatasan dalam kegiatan fisik
o
Saat
istirahat tidak ada keluhan
o
Pada
aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung
Ø
Kelas
IV
·
Tidak
mampu melakukan aktivitas fisik apapun
Komplikasi :
Komplikasi pada ibu dapat terjadi :
gagal jantung kongestif, edema paru, kematian, abortus.
Komplikasi pada janin dapat terjadi :
prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat janin, APGAR score rendah, pertumbuhan
janin terhambat.
Penatalaksanaan :
Sebaiknya dilakukan dalam kerjasama
dengan ahli penyakit dalam atau ahli jantung. Secara garis besar penatalksanaan
mencakup mengurangi beban kerja jantung dengan tirah baring, menurunkan preload
dengan deuretik, meningkatkan kontraktilitas jantung dengan digitalis, dan
menurunkan after load dengan vasodilator.
Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan
klasifikasinya yaitu :
Ø
Kelas
I :
·
Tidak
memerlukan pengobatan tambahan
Ø
Kelas
II :
·
Umumnya
tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya harus menghindari aktifitas yang
berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu. Pasien dirawat bila keadaan
memburuk.
Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal setengah jam setelah makan, membatasi masuknya cairan (75 mll/jam) diet tinggi protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Lakukan ANC dua minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36 minggu. Rawat pasien di RS sejak 1 minggun sebelum waktu kelahiran.
Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal setengah jam setelah makan, membatasi masuknya cairan (75 mll/jam) diet tinggi protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Lakukan ANC dua minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36 minggu. Rawat pasien di RS sejak 1 minggun sebelum waktu kelahiran.
Ø
Kelas
III :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar